Yuk Simak, Begini Proses Terjadinya Haid

Yuk Simak, Begini Proses Terjadinya Haid

 

               Jakarta, Dalam keadaan normal, tiap bulannya wanita akan mengalami haid. Nah, sebenarnya bagaimana proses terjadinya haid ini? Yuk simak penjelasan dokter.

dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan normalnya, perempuan akan mulai mengalami fungsi reproduksi sekitar usia 12-13 tahun. Data ini, kata dr Hari, tidak berubah selama 30 tahun terakhir walaupun beberapa wanita dari ras tertentu cenderung mengalami haid lebih awal, tetapi variasinya tidak lebih dari 1 tahun.

Yuk Simak, Begini Proses Terjadinya HaidNah, proses dimulainya kesiapan reproduksi wanita ditandai dengan dimulainya haid pertama. dr Hari mengatakan, haid pada wanita normal sekitar 21-35 hari dengan variasi sekitar 2-3 hari tiap siklusnya. Ia melanjutkan, proses terjadinya haid adalah proses koordinasi rumit antara dua organ otak (hipotalamus dan hipofisis) dan akhirnya mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang akan diterima oleh ovarium (indung telur) untuk melakukan perkembangan folikel.

Folikel yang berkembang akan memproduksi estrogen yang berfungsi mengembangkan endometrium atau lapisan sisi dalam rahim. Nah, endometrium akan makin menebal karena adanya pengaruh estrogen. Hingga sekitar 7 sampai 21 hari terhitung setelah haid pertama, atau 14 hari sebelum mens selanjutnya, folikel yang berkembang tadi akan semakin besar dan akhirnya meletus.



"Peristiwa meletusnya folikel atau yang kita kenal dengan ovulasi ini akan melepaskan oosit (sel telur). Lepasnya oosit akan ditangkap oleh tuba falopii (saluran telur pada rahim) dan dibawa ke dalam rahim," kata dr Hari saat berbincang dengan .detikHealth

Nah, proses perjalanan oosit ke tuba falopii hingga rahim inilah yang disebut masa subur. Dalam artian, apabila ada spermatozoa laki-laki bertemu dengan oosit, maka akan terjadi kehamilan. Sementara, bekas letusan oosit di dalam ovarium akan memproduksi progesteron yang merangsang endometrium menjadi 'bantalan' nyaman untuk perekatan janin hasil bertemunya spermatozoa dan oosit.

"Sedangkan apabila tidak terjadi kehamilan, maka hormon estrogen dan progesteron akan semakin habis, akhirnya tidak ada yang mempertahankan endometrium, hingga perlahan-lahan endometrium lepas. Nah, proses pelepasan ini mengakibatkan perdarahan, proses ini kita kenal sebagai menstruasi," tambah pemilik akun twitter @drharinugroho ini.

Sebaliknya, jika kehamilan terjadi, maka estrogen dan progesteron di tubuh ibu akan digantikan oleh estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh bayi sehingga tidak terjadi menstruasi.





SUMBER : detikHealth

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yuk Simak, Begini Proses Terjadinya Haid"

Posting Komentar